-->

Danau Maninjau, ikon wisata Kabupaten Agam yang mempesona

23 Mei 2019
Keindahan danau maninjau di Kabupaten Agam

Sudah pernah dengar yang namanya Danau Maninjau?? danau ini terletak di Kabupaten Agam dan merupakan danau terbesar kedua yang ada di provinsi Sumatera Barat setelah danau Singkarak. Denag luas sekitar 100 km persegi dengan kedalaman rata-rata, mencapai 100 meter.

Menurut sejarahnya danau Maninjau merupakan bekas cekungan kawah dari gunung berapi Sitinjau setelah erupsi sekitar puluhan ribu tahun lalu

Selain menjadi sumber mata air bagi sungai-sungai yang ada didekatnya, danau ini juga menjadi salah satu tempat wisata yang cukup terkenal di Kabupaten Agam. Dengan suguhan panorama alam yang indah

Kunjungan Anda ke danau Maninjau akan membuat pikiran terasa disegarkan oleh bentangan panorama alamnya. Terlebih lagi jika luas bentangannya dapat dilihat dari puncak bukit, yaitu di resort-resort yang ada disekitar perbukitan danau Maninjau.

Bersantai dan ditemani hembusan angin yang sepoi atau sambil menyantap makanan dengan suguhan panorama danau Maninjau adalah pengalaman yang cukup menyenangkan.

Selain resort, fasilitas penunjang kenyamanan wisatawan di Kabupaten Agam terbilang cukup lengkap dengan adanya hotel-hotel, mulai dari kelas melati sampai kelas berbintang, Dan juga Home Stay yang bisa dijadikan sebagai alternatif untuk menginap,

Anda juga bisa dengan mudah mendapatkan souvenir atau kerajinan tangan khas Kota Minang, Seperti sendal, tas, pakaian dan aksesoris lainnya untuk dijadikan oleh-oleh.

Tak berhenti sampai disitu, danau yang menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Agam ini memiliki warisan budaya dari masyarakat setempat mengenai asal muasalnya yaitu kisah legenda Bujang Sembilan yang berkisah tentang 10 bersaudara yang terdiri dari sembilan laki-laki yang masih bujang dan seorang wanita.

Alkisah sang gadis menjalin kasih dengan pemuda bernama Sigiran, tetapi kisah cintanya berujung dengan fitnah dari kesembilan saudara wanita tersebut. Dengan tuduhan telah melakukan hubungan yang melampaui batas bagi masyarakat setempat pada waktu itu.

Tak terima dengan tuduhan tersebut, sang gadis dan kekasihnya kemudian bersumpah akan melompat ke kawah gunung Sitinjau untuk membuktikan kesucian diri mereka.

Sebelum melompat sang gadis dan kekasihnya berkata, jika mereka bersalah maka gunung tersebut tidak akan meletus, tetapi jika mereka berdua tidak bersalah maka gunung tersebut akan meletus.

Dan akhir cerita Gunung Sitinjau pun meletus sehingga membuktikan bahwa keduanya tidak bersalah.
Share
Kampoeng Terkait
Komentar